TAKDIR
Bun Sen tak henti menitik air mata. Haru menyelimuti jiwa. Bagaimana tidak, hampir lima puluh tahun berpisah, kini ia bisa bertatap muka dengan keluarga. Adik yang sangat disayangi ada di hadapan mata. Seakan tak cukup peluk mewakili rasa.
1978 tepatnya saat Bun Sen terpisah dari keluarga. Rezim Khmer Merah yang sedang berkuasa memaksanya long march bersama ribuan warga menuju desa. Semua orang dipaksa bekerja bertani dan berladang. Tua, muda, pria, wanita, anak-anak, orang dewasa, semua harus menuruti perintah Sang Penguasa.
Kilas balik Bun sen muda - mjd romusha - menanam padi yg hasilnay disetor ke pemerintah
Bertahan hidup dgn makan tikus sawah
Mengira semua keluarga mati karena kekejaman Khmer merah
Anak Bun sen upload di medsos ttg ortu nya
Bun sen bertemu adiknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar