Minggu, 24 April 2022

HARI RAYA DISKIP AJA!

 


HARI RAYA DISKIP AJA!

 

            Tahun 2022 ini tahun kedua hari raya tanpa ibu dan tahun keenam tanpa bapak bersama keluarga. Lengkaplah sudah. Orang tua tak ada, mertua pun tak ada. Dan akhirnya, momen hari raya serasa hampa.

            Bagi saya, hari raya itu event berkumpul keluarga yang sangat menyenangkan, setelah setahun tak bertemu dan hanya berkirim kabar lewat dunia maya. Bersalaman dan sungkem meminta maaf pada ibu dan bapak selepas salat id. Setelah itu bersalaman dengan sesama saudara. Dilanjut dengan makan bersama. Lontong dan opor ayam, menu istimewa yang hanya nikmat disantap saat lebaran tiba.

            Dulu saat mertua masih hidup, saya selalu bergantian menghabiskan hari raya di rumahnya. Jika tahun ini di rumah mertua, maka tahun depan di rumah orang tua saya. Beda keluarga, beda tradisinya. Namun itulah yang justru membuat kangen momen ini.

            Dan kini, saat mereka semua tak ada, rasanya tidak penting perayaan ada hari raya? Hanya mengingatkan pada hadirnya orang tua yang telah tiada. Yang ada nanti malah derai air mata.

            Saat masih ada ibu dan bapak dulu, saya selalu menyambut hari penting ini dengan persiapan yang paripurna. Mulai dari membersihkan rumah hingga ke sudut-sudutnya. Juga belanja kue-kue lebaran. Belum lagi beli baju baru untuk semua anggota  keluarga bersama ibu. Ritual-ritual seperti orang kebanyakan. Memenuhi toko, berjejalan, macet, dan lainnya sambil berpuasa, dulu hal yang sangat biasa.

            Sekarang saya merasa buat apa beli baju baru, buat apa memesan kue, ataupun membersihkan rumah sampai malam hari, jika esensi dari hari raya itu tak lagi saya jumpai. Ya. Bagi saya ruhnya hari raya adalah momen dengan orang tua. Dan sekarang mereka semua telah pergi menghadap-Nya. Semoga rajutan doa bisa mengurai rindu saya pada mereka.

             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar