Minggu, 24 April 2022

TEMPIAR KASIH - Bag 28


 

PoV Hayam Wuruk

 

            Lama dia terdiam. Menunduk. Dan saat dia menatapku lagi, air matanya telah menggenang. Kulihat putus asa disana. Putus asa kenapa? Karena tak bisa mencelakai Ayana? Atau putus asa sebab aku tak pernah bisa mencintainya? Sejenak aku jadi iba.

            “Dinda Sudewi, mari kita menunggu hingga anak dalam kandunganmu lahir ke dunia. Aku akan menyuruh dayang-dayang merawatmu hingga saat itu tiba. Baiklah, aku akan mencoba memaafkanmu kali ini. Tapi ingat, jangan diulangi lagi. Sekali saja kutahu kau bermasalah lagi. Aku minta kau segera angkat kaki dari istana ini.”

            Duh, kini aku yang seolah tak punya hati. Tatapannya semakin memilukan hati.

            Tiba-tiba dia bersujud, meminta ampun. Air mata nya tak surut sedikitpun. Dia sangat tulus, kali ini.

             

**

 

      Bulan ke-9 lebih 1 minggu. Hari yang di  nanti-nanti itu akhirnya tiba. Seorang bayi perempuan mungil nan cantik lahir menyapa dunia. Aku menamainya Kusumawardhani, yang berarti bunga. Aku berharap kelak saat dia tumbuh dewasa, dia akan menjadi seperti bunga. Wangi aromanya, harum budi pekertinya. Dia sang putri mahkota.

      Selang beberapa hari sesudahnya, giliran Ayana menambah kebahagiaan keluarga istana. Seorang putra mahkota, lahir dengan selamat. Kunamai Wirabhumi, yang berarti pahlawan penyelamat bumi. Kelak dia akan bahu membahu bersama saudarinya menyelamatkan Majapahit dari segala mara bahaya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar