AYANA : SELIR SANG RAJA
PoV Sri Sudewi
Saat
Sri Baginda Rajasanagara tak dapat menjalankan tugasnya sebagai kepala negara,
aku sering diminta mewakilinya. Dengan bangga aku menunjukkan eksistensiku
sebagai seorang permaisuri yang punya kapabilitas dibidang pemerintahan. Tidak
hanya sebagai pendamping raja saja. Suaraku ikut didengar oleh para Upatiti dan Patih Amangkubumi. Pendapatku turut
diperhitungkan. Keputusanku dihormati. Ternyata begini rasanya jika punya
kuasa. Mungkin karena inilah banyak pejabat yang tak ingin diakhiri masa tugasnya.
Ingin lagi dan lagi.
Di
sisi lain, aku merasa Yang Mulia semakin hari semakin menghindariku. Kupikir dia telah sampai pada puncak titik
jenuhnya sebagai raja. Sering aku mendapatinya bersenda gurau dengan para wanita
di bilik belakang, ditemani dayang-dayang.
Ayana,
seorang wanita hadiah dari Raja Melayu yang kulihat di pernikahan kami tempo
hari. Sekarang bertambah gemuk berisi. Dia selalu ada di sisi baginda saat aku
mencarinya. Firasatku berkata, dia ini
salah satu perempuan yang sesuai selera Kang Mas Raja. Kuperhatikan
gerak-geriknya. Tipe gadis manja, tak mandiri, dan sedikit....bodoh, kukira.
Hemmm... Oke fix, jadi sekarang dia
ini sainganku. Jika dia benar-benar hamil seperti yang dibicarakan banyak
orang, berarti anakku dan anaknya adalah penerus tahta kerajaan. Dan itu
membahayakan! Aku akan berusaha mencari cara agar Ayana bisa segeri pergi, tak
lagi berarti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar