Penari Wat Pho
Purnama mengintip di balik awan hitam. Redupnya menghias kuil Wat Pho di jalan Sanam Chai, Thailand. Gerah udara membuat Aom menguncir rambutnya, diikat hingga ke atas.
Malam ini adalah hari ke tujuh Aom melakukan persembahan di kuil Buddha berbaring. Ritual khusus ini ia lakukan demi ibunya yang tengah terbaring sakit. Tetua di kampungnya berkata jika ingin ibunya sembuh, Aom harus melakukan persembahan di Wat Pho selama tujuh hari tujuh malam.
Dan disinilah Aom. Membawa bokor bersepuh emas berisi bunga tujuh rupa sambil mengelilingi Wat Pho, berharap ada titik terang kesembuhan pada ibunya.
Awan hitam makin berderak menghilang. Kini purnama penuh nampak bulat di angkasa. Sayup Aom mulai mendengar ada tabuh kruang Don tri Thai, gamelan khas Thailand.
Kaki Aom bergerak menuju sumber suara. Tepat di belakang kuil, seorang perempuan cantik dengan busana khas Thailand sedang menari dengan anggunnya. Jemari lentik dengan kuku yang dihias memanjang mengatup dan membuka bergantian. Lenggak lenggok tubuhnya gemulai mengikuti tabuhan.
Aom terpaku ditempatnya. Betapa indah tarian itu. Takjub, hanya itu kata yang bisa menggambarkan raut wajah ayunya. Baru kali ini Aom bertemu penari sehebat itu.
Orang-orang yang berkerumun di belakang kuil pemujaan satu persatu undur diri. Juga para biksu. Aom pun baru tahu kalau ternyata biksu juga mengikuti ritual sesembahan macam itu.
Saat Aom berbalik langkah, tiba-tiba seorang biksu tua menepuk pundaknya. Ia berkata, "Pulanglah nak. Biarkan ibumu beristirahat dengan tenang. Ini adalah salah satu karma yang dia harus lewati di kehidupan ini."
"Kenapa dengan ibuku, Bapa?" Penasaran Aom bertanya.
"Dua puluh lima tahun yang lalu, ibumu telah berbuat dosa. Ia sedang menebus dosa-dosanya. Sudahlah. Pulang. Jangan biarkan ibumu sendiri. Dampingilah ia di sisa usianya."
Aom pulang - merawat ibu nya - bercerita apa kata biksu
Ibunya bercerita - dulu ia penari Wat Pho - sukses dengan cara meracuni rivalnya
Sebelum mati - rival ibunya mengutuk bahwa ia akan meninggal dengan proses yang menyakitkan
Kutukan bisa dihentikan jika bersujud dibawah kakinya
Rival sdh meninggal - punya anak
Aom diberi misi mencari anak rivalnya - minta maaf
Ibu Aom bisa mati dengan tenang
Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar