SANG RATU
Hari ini adalah hari pertama Adeline menjejak istana Versailles. Belum pernah sekalipun ia bermimpi akan menjadi dayang putri mahkota Perancis, Marie Antoinette, seorang putri jelita asal Austria.
Adeline terlihat gugup saat menyisir rambut sang putri. Khawatir jika terlalu keras, sang putri murka. Dan jika saat itu tiba, maka nyawa pun tak lagi berharga.
"Tenanglah. Tidak usah gugup seperti itu. Saat tidak ada orang lain, anggap saja aku ini temanmu. Siapa namamu?" Putri Marie Antoinette membuka percakapan.
"Hamba Adeline, tuan putri. Maafkan saya, ini hari pertama saya bekerja." Adeline setengah mencicit.
"Ini juga hari pertamaku di Versailles. Jadi, karena kita sama-sama memulai hidup baru, mari kita berteman."
Putri Marie berkulit putih bersih. Wajahnya semu kemerahan. Rambut coklatnya ikal, panjang, dan halus. Jemarinya lentik. Kukunya semua terawat dengan baik. Tinggi semampai. Bodinya pun aduhai. Benar-benar seorang putri jelita yang layak dipuja.
Demikianlah putri Marie saat dia pertama kali datang di Perancis, menjadi menantu kebanggaan raja Louis IV. Dielu-elukan sepanjang jalan dari Austria hingga Perancis.
Istana Versailles bisa dikata adalah lambang kemewahan yang sesungguhnya. Langit-langit nya berhias lukisan indah. Dindingnya batu pualam, lantainya marmer. Rancang bangun yang kokoh. Tak akan lekang oleh jaman.
Kemewahan juga menghiasi hari-hari putri Marie, tentu saja bersama Adeline.
- kemewahan pula utk Adeline - makanan - pakaian - perhiasan dll
Selama 35 tahun Adeline melayani Marie - hingga meletus lah revolusi Perancis
Marie dihukum pancung di guillotine
- Adeline melarikan diri - mencuri menimbun sedikit demi sedikit
Adeline hidup berkecukupan setelah keluarga raja Perancis dibabat habis
Napoleon Bonaparte berkuasa - Adeline di proses persidangan
Adeline dijatuhi hukuman penjara seumur hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar