Alam trikala. Tempat aku bertemu dengan suamiku tercinta. Sebenarnya, tinggal disini adalah harga yang harus kubayar mahal. Aku harus rela tak kembali ke alam dunia. Aku harus Ikhlas tak lagi bertemu keluarga dan saudara. Semuanya demi satu kata : cinta.
Aku sadar sesadar-sadarnya bahwa cintaku adalah cinta buta. Demi cinta itu aku meninggalkan segalanya.
Suamiku adalah insan pribumi trikala. Pertama kali aku bertemu dengannya saat aku nekat pergi ke alam ini. Rasa ingin tahuku begitu besar. Tak kuindahkan omongan orang tentang trikala, yaitu bahwa mereka yang pergi, tak akan pernah kembali, kecuali ada yang menjemput dan mengajakmu kembali.
Saat senja mulai tumbang dilangit barat sore itu, aku nekat. Beriak air yang kemudian berubah menjadi lorong Hitam waktu di belakang rumahku, kumasuki dengan hati deg-deg an. Maksudku hanya sehari. Namun siapa sangka hingga hari ini aku masih disini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar