Kalau aku diberi kesempatan meminta pengadilan
Aku akan menuntutmu
Karena kamu seenaknya saja menghancurkan hati
Sebuah rasa yang kubangun lapis demi lapis
Kucipta perlahan demi memenuhi sebuah kata yang kamu inginkan
Namun mengapa ditengah waktu berjalan kamu malah pergi meninggalkan
Aku membencimu dengan sangat
Di malam kau dan aku duduk berdua di tepi pantai
Berteman debur ombak
Berkawan angin malam
Kau kata bahwa kita tak ada rasa apa-apa
Apalagi yang namanya cinta
Semuanya kosong belaka
Ternyata baru kemarin kau bersamanya
Hancur... Hancur sudah
Betapa kau telah membuat usahaku sia-sia
Aku pulang membawa luka
Sakit yang tak tahu kapan sembuhnya
Dan sesudah malam itu
Aku menjadi es batu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar