Sedikit rasa penasaranku terjawab. Mengapa sih Mbah Kakung di jaman segitu, era penjajahan Belanda, kok punya pikiran naik haji?
Karena Mbah Kakung itu mondok sejak kecil hingga menikah. Ibunya meninggal sejak Mbah Kakung masih kecil. Petak sawah yang diwariskan padanya disewakan. Uangnya untuk biaya mondok. Subhanallah. Salut banget buat Mbah Kakung ku.
Mbah Kakung mondok hingga usia 40 tahun. Setelah itu menikah dengan Mbah Putri yang usianya baru 14 tahun. Wowww jarak usia yang sangat fantastis. Pantas saja Mbah Kakung ngemong.
Hasil pernikahannya juga cukup fantastis. Setiap dua tahun sekali, Mbah Putri hamil. Tiga belas jumlah anaknya kalau dihitung. Dan Mbah Kakung yang siap siaga momong semua anaknya, selain pergi bekerja di sawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar