Pilih mana : melahirkan normal ataukah operasi Caesar ?
Melahirkan secara normal saya lalui pada anak pertama dan kedua. Sakitnya melahirkan itu ibarat seribu kali mulesnya orang sakit perut biasa. Dan mules itu cuma awal. Bayangkan. Cuma awal!!! Alias hanya bukaan satu. Padahal jumlah nya sepuluh!!! Bayangkan. Seribu mules cuma bukaan satu. Jadi kalo ditotal, saat bayi keluar, sepuluh ribu mules harus dilalui dulu. Masyaallah...
Pantas saja jika seorang ibu meninggal dunia saat melahirkan diganjar surga. Allah benar-benar sangat adil. Perjuangan hidup dan mati seorang ibu melahirkan amanah yang dititipkan Allah padanya.
Saat sepuluh ribu mules telah dilalui, artinya pintu lahir telah terbuka secara sempurna. Dan perjuangan itu belum selesai sodara-sodara!!!
Sang ibu masih harus mengejan sekuat tenaga. Ambil nafas, mengejan. Ambil nafas, mengejan. Begitu seterusnya hingga si bayi nampak kepalanya dan meluncur keluar ditangkap dokter atau bidan yang membantu persalinan.
Selesai??? Belum. Pasca bayi keluar, dokter akan memasukkan tangannya ke dalam rahim untuk mengeluarkan sisa-sisa darah atau kotoran lain yang masih ada. Korah-korah ? Ampun dah. Ledeh banget rasanya sudah itu bagian bawah.
Selesai??? Beluuummm... Kok suweee... Iya emang...
Kini saatnya penjahitan. Robekan yang amba tadi kemudian dijahit. Sriwing- Sriwing ngilu rasanya. Dan itu mengapa dijahit sudah tak lagi sakit??? Mungkin karena tak sebanding dengan sepuluh ribu mules tadi.
Yupp...selesai.
Alhamdulillah... Sehat dan selamat ibu serta bayinya.
Anak ketiga. Giliran melahirkan normal tak mungkin dilakukan. Tekanan darah tinggi yang tak pernah mau turun membuat dokter tak mau beresiko memberi ijin melahirkan normal.
Oke fix. Harus operasi Caesar. Siapkan dana. Karena biaya operasi Caesar tidak semurah melahirkan normal.
Belum sembilan bulan usia kandungan saya tapi perut kok sudah mules ya. Cek ricek pake tisu ternyata sudah pendarahan. Panik banget.
Setelah cek ke dokter kandungan, dia bilang si bayi lagi stress. Ditahan dulu ya Bu, bayinya. Jangan boleh keluar. Lohhhh... Mana bisa ditahan??? Hallooo siapa bisa nahan buang air besar hayooo???
Oke fix. Habis jumatan operasi. Tapi tekanan darah harus normal dulu. Bagaimana cara nya ?
Mbak suster kasih cairan penurun tekanan darah. Rasanya???? Panassss menjalari seluruh tubuh. Kayak dibakar. AC ruangan yang dingin saya bilang mati, tolong dihidupkan. Mungkin rusak. Padahal orang lain kedinginan.
Habis dokter jumatan, saya digeledek masuk ruang operasi. Alfatihah dan istighfar terusss. Takut nanti kenapa-kenapa.
Bu, membungkuk melungker peluk Bantal ya. Tulang belakang disuntik bius. Cussss...
Sesaat kemudian, perawat nyubit2 kaki. Eh ngapain sih mbak nya? Ternyata....ngecek reaksi bius.
Saat kaki sudah tak ada rasa. Dimulailah Caesar itu. Saya ga tau detailnya karena tak mati rasa. Bius separuh badan.
Ok sudah selesai. Duh enak banget ya kalo SC itu. Ga sakit sama sekali.
Ibu hari ini harus latihan duduk dan jalan ya. Siap suster.
Saat mencoba duduk. Wdidawwww kenapa sakiiitttt banget nyeriiii di jahitan perut... Alamakkkk
Apalagi dipakai jalan. Ke kamar mandi saja, saya perlu waktu lima menit. Padahal itu kamar mandi ada di dalam kamar lohhh. Perut rasanya mau jatuh semua isinya. Usus dan lainnya berasa berebutan mau jebol. Luar biasaaaa ...
Jadi kesimpulannya, baik itu normal ataupun Caesar, keduanya sama-sama sakit sodara-sodara...
Cuma bedanya, kalo secara normal sakitnya sebelum bayi keluar. Kalo SC, setelah bayi keluar.
Kalo disuruh milih, mending yang normal saja deh.... Soalnya, durasi sakitnya lebih singkat.
Meskipun demikian apapun cara melahirkan nya, tetap wajib dijalani sepenuh hati. Jangan sampai tak mau memilih, kasihan bayinya mosok didalam terus... Hihihi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar