Jumat, 08 April 2022

TEMPIAR KASIH - Bag 12

 

Bagian 12


 

 SRI SUDEWI BERBADAN DUA

 

PoV Hayam Wuruk

 

            Ini sudah hari ketujuh pesta perkawinanku. Tamu-tamu dari kerajaan tetangga masih saja berdatangan. Perjamuan masih belum selesai. Rombongan raja se-nusantara, datang memberi ucapan selamat, sambil membawa hadiah beraneka rupa. Aku sempat melihat beberapa punggawa bahkan kerepotan menerima dan menatanya di gudang istana. Beberapa diantaranya seperti beberapa set peralatan makan dari emas permata. Ada pula tumpukan hasil bumi. Bahkan tak sedikit yang mengirimkan wanita-wanita.

            Aku sedang berbicara dengan raja dari tanah Melayu, saat Sri Sudewi mendekatiku sambil membawakan minuman.

            “Yang Mulia, minumlah dulu. Jangan terlalu memaksakan diri. Kulihat, paduka hari ini nampak sedikit pucat. Beristirahatlah, biar hamba saja yang menemui tamu undangan.” Sambil tersenyum menawan, Sri Sudewi berkata.

            Tanpa berpikir panjang, dan karena aku memang sedang kehausan, kuminum air di gelas yang diulurkannya hingga tandas. Sungguh aku benar-benar tak menyangka bahwa inilah awal dari semua malapetaka.

            Sesaat kemudian kurasakan kepalaku pusing. Aku pamit undur diri, dan ditemani beberapa pengawal, aku kembali ke kamarku. Aku segera merebahkan tubuhku diatas ranjang, dan langsung tertidur lelap.

            Saat aku mulai membuka mata, aku hanya melihat keremangan. Entahlah sudah berapa lama aku pulas. Perlahan kukumpulkan kesadaran. Saat aku membalikkan badan, aku terkejut bukan kepalang. Sri Sudewi sudah ada di sebelahku. Kini dia menatapku, tersenyum sambil berkata, “Terima kasih, Kang Mas Raja, atas malam indah yang tidak akan pernah kulupa.”

            Hah!!! Apa-apaan ini? Kurang ajar sekali dia. Berani-beraninya ada di kamar ini tanpa seijinku. Pelan kuputar memori. Barangkali aku yang salah mengingat kejadian masa lalu. Kupijat keningku. Seingatku aku langsung tidur setelah berbincang dengan raja Melayu. Aha!!! Jadi rupanya minuman itu!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar