Bagian 20
PERANG DUNIA DIMULAI
PoV Sri Sudewi
Aku
sudah benar-benar muak melihat Ayana. Setiap aku melihat Sri Baginda, disitu
pula kudapati Ayana. Mereka kemana-mana selalu
berdua. Sungguh rasanya ingin kusiram muka perempuan itu dengan air
keras, agar wajahnya berubah menakutkan dan akhirnya yang mulia menyingkirkan.
Namun aku ini seorang ratu. Jadi aku harus menjaga image di depan semua orang. Tidak boleh bertindak gegabah, yang bisa
mencemarkan nama baikku. Jadi aku harus mencari cara agar selir itu lenyap dari
hadapanku.
“Dayang
Manu, apakah kau tahu dukun yang paling sakti di kerajaan ini?” Tanyaku pada
Manu, dayang yang biasa melayaniku.
“Tentu
saja Yang Mulia,” Dayang Manu menjawab dengan senyuman liciknya. “Orang-orang
menyebutnya Mbah Suketi. Rumahnya di daerah Banyuwangi. Dijamin manjur
pokoknya.”
“Segera
pergi katakan padanya. Yang pertama aku ingin selir Ayana diguna-guna agar
segera terusir dari istana. Buatlah dia sakit yang tak ada obatnya. Yang kedua,
buat agar Baginda Raja tergila-gila hanya padaku saja, bukan pada sembarang
wanita. Tapi ingat, tutup mulutmu rapat-rapat.” Titahku pada Manu.
“Siap
Paduka Ratu,” Manu segera undur diri dari hadapanku. Bersama beberapa pengawal
kulihat dia segera menunggang kuda menuju Mbah Suketi.
Kuharap
rencana kali ini berjalan lancar. Ya. Ini jalan satu-satunya agar Baginda Raja jatuh
cinta, hanya padaku saja. Jika aku tak bisa mendapatkan hatinya, maka perempuan
yang lain pun juga tak boleh menjadi pendampingnya. Cukup aku lengah pada Ayana
saja.
Jika
nanti Ayana mulai menderita sakit yang tidak biasa, aku akan berpura-pura
menaruh perhatian. Dan pelan-pelan Baginda akan kuhasut untuk segera
mengusirnya dari istana, agar tidak tertular penyakitnya. Akhirnya hanya ada
aku, Sri Sudewi, yang bergelar Paduka Sori, satu-satunya istri Sri
Rajasanagara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar