Selasa, 25 April 2023

camp 2023 - day 18 (25 april) - Eleanor Sang Ratu Perancis


Eleanor Acquitaine

"Amaria, katakan pada pengawal, siapkan kereta kuda. Hari ini aku ingin menengok bibiku di Aquitaine." Eleanor memerintahkan perwaranya.

Hari ini genap setahun Eleanor meninggalkan tanah kelahirannya, Aquitaine, sebuah negara bagian di Perancis Selatan. Raja Louis VII menikahinya dan memboyongnya ke istana Perancis pada tahun 1137, beberapa bulan setelah Eleanor berulang tahun ke lima belas.

Kereta kuda Eleanor sarat dengan peti-peti perbekalan. Cerah ceria wajahnya saat berpamitan dengan sang suami, menuju asal daerahnya. Iring-iringan kerajaan segera bergerak perlahan menjauhi istana. Melewati jalan desa yang tampak hijau. Rimbun pepohonan menyapa rombongan. Langit biru dengan awan putih memayungi sepanjang perjalanan. Restu semesta seolah tumpah ruah diberikan.

Memakan waktu tiga hari tiga malam perjalanan dari Paris menuju Aquitaine. Tepat dihari ketiga, sore harinya, Eleanor tiba di Istana Poitiers, rumah yang penuh kenangan masa kecilnya. Sang bibi, Emerald, menyambutnya penuh suka cita. Bagi Eleanor, bibi Emerald sudah seperti ibunya, yang meninggal saat usianya sepuluh tahun. Tempat ia berbagi cerita. Padanya pula ia bebas mengatakan semua yang ada di benaknya.

"Baginda ratu, ada seseorang ingin bertemu." Seorang penjaga istana mendekat setelah memberikan penghormatan. 

"Siapa dia? Sudah lama aku tidak menerima tamu. Sejak pindah ke Perancis, aku tak punya teman lagi," Ucap Eleanor.

Seorang laki-laki berusia dua puluhan berjalan tertatih mendekat. Kaki kanannya ditopang kayu penyangga yang membantunya berjalan. Eleanor mengernyitkan mata. Dahinya berkerut, berusaha mengingat pria yang tampak tak asing. 

"Richard, apakah itu kau?" Lirih Eleanor menyapa.

"Kukira kau sudah lupa. Sejak gelar ratu tersemat padamu, gelimang harta yang kau citakan rupanya telah membuatmu buta akan cerita kita." Kata tajam menghunus bak pedang.

"Tunggu, apa maksudmu? Kau, benarkah Richard yang kukenal dulu?" Tatap Eleanor dengan mata terluka.

Richard, satria yang pernah menjalin kisah asmara dengan Eleanor, sebelum akhirnya menikah dengan Raja Louis VII.  

"Richard...kau...kau masih hidup?" Eleanor terbata.

"Kenapa? Kau ingin membunuhku lagi?" 

"Apa yang kau bicarakan? Aku tidak pernah membunuh siapapun. Ayah mengatakan padaku bahwa kau gugur di medan perang melawan Prusia."

Silat lidah antara Eleanor dan Richard masih berlangsung. Keduanya menghabiskan tanya yang telah lama tak menemukan jawabnya. Saat simpul kesalahpahaman itu terurai perlahan, masuklah pengawal.

"Yang Mulia Ratu Eleanor, Raja Louis sebentar lagi datang."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar