Tak kusangka Paulina akan ketus seperti itu. Padahal waktu kami masih kecil dia ramah banget. Dan yang lebih mengejutkan lagi, dia ga mau menikah denganku. Padahal banyak cewek diluar sana pada berebut ingin menjadi pacarku. Aneh.
Aku segera berlalu dari hadapannya begitu mendengar dia menolak perjodohan ini. Tak kupedulikan lagi responnya mau seperti apa. Segera kupacu motor kesayangan menuju kosan.
***
Ini adalah hari ketiga pasca pertemuanku dengan Paulina di perpustakaan pusat. Aku tak lagi melihatnya lewat koridor kampus sastra. Mungkinkah dia sengaja menghindariku? Ataukah dia lagi pulang kampung? Apakah dia sakit? Ataukah dia lagi dipaksa kawin dengan orang lain? Beribu tanya berkecamuk dikepalaku.
***
Bu Tuti sedang menerangkan mata kuliah linguistik saat kudengar bisik-bisik cewek dibelakangku ngerumpi.
"Rara, kamu tau ga sih kenapa Paulina beberapa hari ini ga pulang?
Kalau emang dia pulang kampung, pasti dia kasih kabar. Ini kamarnya ga dikunci. Di wa ga dibalas. Di telepon ga diangkat."
"Ah yang bener za."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar