Besok adalah Kamis malam Jumat Wage. Yang penting malam Jumat. Aku membeli bunga di pertokoan pinggir jalan yang searah dengan pemakaman. Satu kresek cukup kukira.
Senja datang. Dan mulai tumbang di langit barat. Aku sudah bersiap di sekitar kubangan. Begitu air beriak memunculkan panorama alam lain, segera kuambil segenggam bunga. Kulempar ke dalam air.
Menakjubkan!!! Air kubangan yang beriak berubah menjadi lorong Hitam menyerupai yang kulihat di film-film.
Bergegas aku masuk.
Saat gelap sirna, samar kulihat aku berada di sebuah dapur kuno. Mirip dapur ala pedesaan banget. Masih berlantai tanah, kayu bakar, dan tembikar tanah liat. Asap yang mengepul menandakan ada kehidupan disana. Namun tak satu orang pun kujumpa.
Aku melihat sekeliling. Rumah reyot, perabot kayu lusuh, dan beberapa baju model jadul.
Diruang tamu kulihat seorang perempuan sedang menyapu. Ssepertinya aku kenal. Dia mengenakan baju kebaya dan jarik ala wanita desa jaman dulu.
Aku menatap nya lama. Ya Tuhan itu bukankah si Paulina?
Sssttt Paulina apa yang kau lakukan disini?
Perempuan itu seketika menoleh dan terkejut bukan kepalang.
Joni!!! Kenapa kamu ada disini? Aku mau kembali. Aku tak mau tinggal disini.
Sabarlah. Kita susun strategi untuk kembali dulu. Karena aku ga tau bagaimana caranya untuk bisa kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar